Dari judul aja serem banget...tapi yang jelas bukan "perang bintang" seperti dalam film fiksi tahun 80an melainkan perseteruan antar para petinggi POLRI. Awalnya memang akibat rivalitas yang nggak sehat antara para perwira tinggi Bhayangkara. Minggu kemarin mantan KABARESKRIM Komisaris Jendral Susno Duadji membeberkan adanya "Makelar Kasus" atau Markus di tubuh POLRI. Dia bilang ada satu ruangan di sebelah ruangan KAPOLRI yang biasa dipakai oleh orang diluar kepolisian untuk jual beli perkara dengan pihak kepolisian khususnya menyangkut perkara-perkara besar seperti kasus pengelapan pajak.
Jelas aja pernyataan Susno ini membuat sejumlah teman dekatnya termasuk kapolri "kebakaran jenggot", Susno dituduh mencemarkan nama baik institusi kepolisian yang nota bene tempat dia mengabdi selama ini. Kita masyarakat bawah jadi bingung, ada apa sebenarnya di kepolisian? apa benar disana ada makelar kasus seperti yang disebutin pak Susno?
Gue jadi inget satu buku karangan Jendral (purn) Kunarto, judulnya "Etika Kepolisian", dibuku itu pak Kunarto menuturkan "jika melihat kepolisian sekarang ini saya seperti sedang melihat sebuah cermin, maka yang nampak adalah sebuah wajah yang tidak menyenangkan". Gue ngeliat ungkapan pak Kunarto tersebut mungkin sama dengan perasaan pak Susno saat ini sehingga dengan nekadnya beliau menelanjangi institusinya sendiri.
Tapi disisi lain gue juga ngeliat tingkah pak Susno itu menggambarkan aksi "balas demdam" seorang perwira polisi yang dicopot dari jabatannya, gimana enggak...? setelah digusur dari jabatannya sebagai KABARESKRIM dan digantikan oleh KomJen Ito Sumardi, praktis beliau cuma dikandangin di MABES POLRI sebagai perwira tinggi biasa tanpa jabatan apapun. Nggak cuma itu, semua fasilitas yang biasa dinikmati Kabareskrim pun dicabut.
Maaf disini gue bukan mau menjustifikasi siapapun, siapa bener siapa salah gue nggak begitu faham. Yang jelas gue sebagai masyarakat amat sangat berharap adanya keterbukaan dan kejujuran dari pihak kepolisian. Kepoilisian dalam hal ini Kapolri harus ngebuka pintu selebar lebarnya bagi KPK dan tim Satgas Mafia Hukum untuk melakukan penyelidikan mengenai Makelar Kasus. Disamping itu presiden juga harus turun tangan karena presiden adalah atasan langsung Kapolri sesuai dengan UU No 2 tahun 2002 tentang kepolisian. Presiden harus ngasih wewenang yang lebih luas kepada KPK dan Satgas Mafia Hukum untuk melakukan penyelidikan kalo enggak gimana masyarakat mau percaya ama polisi?
Para perwira polisi seharusnya belajar banyak dari pak Kunarto, untuk sekarang ini adalah bukan bagaimana merekrut sebanyak-banyaknya anggota polisi tapi yang terpenting adalah bagaimana mempolisikan polisi, gitu kata pak Kunarto.
Gue juga sebenernya salut ama pak Susno, ternyata beliau nggak seperti yang gue liat sebelumnya waktu heboh kasus "Cecak vs Buaya", mudah-mudahan aja beliau tetap konsisten ama tindakannya. Nah..yang gue takut kalo nantinya pak Susno malah kejebak sendiri, artinya "nepok air di baskom, nyiprat kemuka sendiri", nggak taunya malah dia sendiri yang banyak kasus. Ah mudah-mudahan enggak ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar